a. Usia
Grinder (1978) berpendapat bahwa konsep diri pada masa anak-anak akan
mengalami peninjauan kembali ketika individu memasuki masa dewasa.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa konsep diri
dipengaruhi oleh meningkatnya faktor usia. Pendapat tersebut diperkuat
oleh hasil penelitiannya Thompson (dalam Partosuwido, 1992) yang
menunjukkan bahwa nilai konsep diri secara umum berkembang sesuai
b. Tingkat Pendidikan
Pengetahuan merupakan bagian dari suatu kajian yang lebih luas dan
diyakini sebagai pengalaman yang sangat berarti bagi diri seseorang dalam
proses pembentukan konsep dirinya. Pengetahuan dalam diri seorang
individu tidak dapat datang begitu saja dan diperlukan suatu proses belajar
atau adanya suatu mekanisme pendidikan tertentu untuk mendapatkan
pengetahuan yang baik, sehingga kemampuan kognitif seorang individu
dapat dengan sendirinya meningkat. Hal tersebut didasarkan pada
pendapat Epstein (1973) bahwa konsep diri adalah sebagai suatu self
theory, yaitu suatu teori yang berkaitan dengan diri yang tersusun atas
dasar pengalaman diri, fungsi, dan kemampuan diri sepanjang hidupnya.
c. Lingkungan
Shavelson & Roger (1982) berpendapat bahwa konsep diri terbentuk dan
berkembang berdasarkan pengalaman dan interpretasi dari lingkungan,
terutama dipengaruhi oleh penguatan-penguatan, penilain orang lain, dan
atribut seseorang bagi tingkah lakunya.
Namun secara detail konsep diri dipengaruhi oleh faktor - faktor seperti tersebut di bawah ini :
1. Pola asuh orang tua
* Pola asuh orang tua seperti sudah diuraikan di atas turut menjadi faktor signifikan dalam mempengaruhi konsep diri yang terbentuk. Sikap positif orang tua yang terbaca oleh anak, akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri sendiri. Sikap negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk dikasihi, untuk disayangi dan dihargai; dan semua itu akibat kekurangan yang ada padanya sehingga orang tua tidak sayang
2. Kegagalan
* Kegagalan yang terus menerus dialami seringkali menimbulkan pertanyaan kepada diri sendiri dan berakhir dengan kesimpulan bahwa semua penyebabnya terletak pada kelemahan diri. Kegagalan membuat orang merasa dirinya tidak berguna.
3. Depresi
* Orang yang sedang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang cenderung negatif dalam memandang dan merespon segala sesuatunya, termasuk menilai diri sendiri. Segala situasi atau stimulus yang netral akan dipersepsi secara negatif. Misalnya, tidak diundang ke sebuah pesta, maka berpikir bahwa karena saya “miskin” maka saya tidak pantas diundang.
* Orang yang depresi sulit melihat apakah dirinya mampu survive menjalani kehidupan selanjutnya.
* Orang yang depresi akan menjadi super sensitif dan cenderung mudah tersinggung atau “termakan” ucapan orang.
4. Kritik internal
* Terkadang, mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk menyadarkan seseorang akan perbuatan yang telah dilakukan. Kritik terhadap diri sendiri sering berfungsi menjadi regulator atau rambu-rambu dalam bertindak dan berperilaku agar keberadaan kita diterima oleh masyarakat dan dapat beradaptasi dengan baik
d. Merubah Konsep Diri
Seringkali diri sendirilah yang menyebabkan persoalan bertambah rumit dengan berpikir yang tidak-tidak terhadap suatu keadaan atau terhadap diri sendiri. Namun, dengan sifatnya yang dinamis, konsep diri dapat mengalami perubahan ke arah yang lebih positif.
Langkah - langkah yang perlu diambil untuk memiliki konsep diri yang positif :
1. Bersikap obyektif dalam mengenali diri sendiri
* Jangan abaikan pengalaman positif atau pun keberhasilan sekecil apapun yang pernah dicapai. Lihatlah talenta, bakat dan potensi diri dan carilah cara dan kesempatan untuk mengembangkannya. Janganlah terlalu berharap bahwa Anda dapat membahagiakan semua orang atau melakukan segala sesuatu sekaligus. You can’t be all things to all people, you can’t do all things at once, you just do the best you could in every way....
2. Hargailah diri sendiri
* Tidak ada orang lain yang lebih menghargai diri kita selain diri sendiri. Jikalau kita tidak bisa menghargai diri sendiri, tidak dapat melihat kebaikan yang ada pada diri sendiri, tidak mampu memandang hal-hal baik dan positif terhadap diri, bagaimana kita bisa menghargai orang lain dan melihat hal-hal baik yang ada dalam diri orang lain secara positif? Jika kita tidak bisa menghargai orang lain, bagaimana orang lain bisa menghargai diri kita ?
3. Jangan memusuhi diri sendiri
* Peperangan terbesar dan paling melelahkan adalah peperangan yang terjadi dalam diri sendiri. Sikap menyalahkan diri sendiri secara berlebihan merupakan pertanda bahwa ada permusuhan dan peperangan antara harapan ideal dengan kenyataan diri sejati ( real self ). Akibatnya, akan timbul kelelahan mental dan rasa frustrasi yang dalam serta makin lemah dan negatif konsep dirinya
4. Berpikir positif dan rasional
* We are what we think. All that we are arises with our thoughts. With our thoughts, we make the world ( The Buddha ). Jadi, semua itu banyak tergantung pada cara kita memandang segala sesuatu, baik itu persoalan maupun terhadap seseorang. Jadi, kendalikan pikiran kita jika pikiran itu mulai menyesatkan jiwa dan raga.
e. Konsep diri dan komunikasi
Pada akhirnya konsep diri akan berpengaruh pada kemampuan dan penerimaan manusia dalam melakukan komunikasi. Joseph luft dan Harrington Ingham memperkenalkan konsep diri yang disebut dengan Johari Window .
0 komentar:
Posting Komentar