Senin, 30 April 2018

Langit Bertabur Impian

Mohon perhatian, maaf apabila ada kesamaan nama tokoh dengan penulis atau kerabat sekitarnya karena kisah berikut menganut majas hiperbola.



Aoi. My life glass.

Detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun . . .
Sampai akhirnya bersama melewati ruang dan waktu. Aku terdiam sejenak memandang langit yang cerah hari ini, dari jendela ventilasi sebuah kamar 3x4 meter yang aku huni.
Aku suka warnanya. Biru muda. Tidak hanya siang hari, saat malam pun aku suka. Dulunya di depan jendela ventilasi itu aku bisa bebas melihat bulan dan bintang menari nari seiring berjalannya waktu malam. Tapi, setelah adanya pembangunan kamar baru oleh kontrakan yang ada tepat di sebelah gedung kamar ku, pemandangan tersebut tidak bisa dilihat sepenuh dulu.
Tapi aku masih beruntung, cahaya-cahaya yang tidak seberapa dibanding sebelumnya masih menghiasi hari-hariku.

Anyway, beberapa waktu ke belakang dunia ini terasa semakin sempit dan singkat. Sempit dalam artian yang dikatakan jauh itu terasa begitu dekat. Semakin berkembangnya teknologi, mulai dari telepon, pesawat, aplikasi chat, video call dan sebagainya bisa menghubungkan titik yang berbeda. 

Digna pernah nonton suatu film yang pemerannya mengemukakan tentang teori paralel, dimana dalam 1 titik bisa dilihat oleh orang di tempat yang berbeda atau ada teori yang mengatakan bahwa di dunia ini sebenarnya adalah tempat yang sama hanya saja dimensi keberadaan makhluk yang berbeda.


Waktu juga terasa singkat, bayangkan hari ini adalah hari senin yang biasanya digna ke kampus dengan kegiatan bla bla bla dan kejadian tersebut berlanjut. Kemarin yang membayangkan baru minggu 1 di semester ini, dan sekarang sudah berada di minggu ke 10. Wow . . . I just wanna say, is that sign? Jeongmal? akhir zaman. . .


And i really thinking about that, and Allah in Qur an said,

 تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisaa’: 78)

Bersyukurlah bagi setiap manusia yang masih diberi kesempatan untuk meminta ampun atas dosa yang telah diperbuat dan menggantinya dengan amal-amal shalih...

Aku bukanlah dewi, malaikat, atau spesies sejenisnya yang diistilahan sama ...

Aku hanyalah manusia yang pernah berbuat dosa, bagaikan gelas berisi butiran pasir yang mengeruhkan air. Akupun berusaha memenuhi gelas dengan air untuk bisa menjernihkannya.

Berusaha, kata yang mudah diucapkan namun terkadang berakhir dengan hasil yang tidak berbanding lurus dengan harapan.

Lantas apakah kita tidak boleh berharap?

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَى رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ (89) فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَوَهَبْنَا لَهُ يَحْيَى وَأَصْلَحْنَا لَهُ زَوْجَهُ إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ (90)


”Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan Aku hidup seorang diri (tanpa keturunan, pen) dan Engkaulah waris yang paling baik. Maka kami memperkenankan doanya, dan kami anugerahkan kepadanya Yahya dan kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada kami dengan harap (rogbah) dan cemas (rohbah) dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami”. (QS. Al Anbiyaa’: 89-90).

Berharapnya hanya kepada Allah, dan ikhtiar dengan sungguh-sungguh. Usaha yang terdapat syirik di dalamnya, sesungguhnya tidak akan kekal kebahagiannya.

I love the way of Allah

Btw, now it's sya'ban. Bulan yang berkah, and we are preparing our self or anything for ramadhan.

14 sya'ban 1439 H
Digna Orwiantari
Diantara bulan dan matahari

Kredit ayat : https://rumaysho.com/989-antara-rasa-harap-dan-takut.html

Selasa, 24 April 2018

[Prolog of Phoem] Pulang untuk Datang

Aku pulang 
Ada masanya akan ku ucapkan kata-kata itu untuk dia yang selalu menunggu ku dirumah


Aku pulang 
Peneduh dikala aku sedang berjuang untuk mengusahakan yang terbaik bagi masa depan buah hati dan bunga hatiku


Aku pulang

Bukan sekedar kata-kata yang tiada arti, namun tujuan akhir untukku berada di bumi Allah yang indah ini


Aku pulang

Sampai akhirnya kedatanganku menjadi yang terakhir bagi sang kekasih.


*Deep conversation papa dan gadis kecilnya*


Diari Anak Mamah

Digna Orwiantari © 2018 *Templates para Você*