Salah-satu
aktifitas manusia yang tidak dapat ditinggalkan adalah makan dan minum setiap
hari. Asupan yang diterima oleh tersebut juga beragam, mulai bahan pangan yang
berasal dari daratan maupu lautan. Biasanya dalam sehari kebutuhan makan
manusia dibagi menjadi beberapa waktu antara lain, makan pagi/sarapan, selingan
pagi, makan siang, selingan siang, dan makan malam. Persentasi porsi setiap
kali makan juga berbeda-beda yaitu, sarapan 20%, selingan pagi (I) 10%, makan
siang 30%, selingan siang (II) 10%, dan makan malam 30%.
Sabtu, 28 November 2015
SEHAT dengan BUAH TIAP HARI
Diposting oleh Digna Orwiantari0 komentar Label: buah, gizi, gizi seimbang, Menulis, pgs, sehat
Jumat, 06 November 2015
SAY NO TO KORUPSI !
Diposting oleh Digna Orwiantari
“Kita Perangi Korupsi !!” mungkin semua sering
mendengar kalimat-kalimat slogan seperti ini pada iklan tv, baliho, dan
lain-lain. Ya, pada masa sekarang ini di Indonesia, khususnya pihak pemerintah
memang lagi gencar-gencarnya membicarakan dan mengusut kasus korupsi yang
dilakukan pihak-pihak tertentu sebagai pelaku tindakan kriminal ini. Dan
baru-baru ini juga ada beberapa asumsi atau pendapat bahwa tindakan yang dilakukan
oleh hukum negara adalah memberi hukuman mati sebagai hukuman terberat koruptor
agar memiliki efek jera terhadap korupsi. Hal ini tentunya mengundang pro dan
kontra dari masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa hukuman ini sangat baik
diterapkan agar tidak ada lagi koruptor-koruptor di masa depan, tetapi disisi
lain berpendapat hal ini merupakan pelanggaran terhadap HAM dan tidak sesuai
dengan hukum di Indonesia. Ditinjau dari segi kejahatannya, saya rasa hukuman
mati merupakan hukuman yang benar. Karena, korupsi merupakan tindakan kejahatan
dengan cara membunuh orang lain secara tidak langsung. Terutama apabila
kasusnya adalah korupsi yang dilakukan pejabat pemerintah yang kita ketahui
memakan uang rakyat. Dan pejabat tersebut menggunakan uang rakyat sebagai
penimbun kekayaan sendiri, dan berfoya-foya menggunakan uang yang bukan hak
miliknya tersebut.
0 komentar Label: Menulis
The Power of Jamu
Diposting oleh Digna Orwiantari
Hari ini seperti hari biasanya, aku harus bangun pagi-pagi.
Pertama aku melaksanakan ibadah sholat subuh bersama anak kedua ku. Dan saat
aku berdoa ku selipkan doa untuk anak pertamaku, aku memohon kepada Tuhan “Ya
Allah, berikanlah kesembuhan terhadap anakku, berikanlah ia kesehatan lahir
maupun bathin Ya Allah”. Ya, anak pertamaku bernama Retno Ayuningrum dan ia
mengalami lumpuh pada kakinya. Dan dia hanya bisa berdiam diri dirumah bersama
kursi roda. Suamiku pergi meninggalkan aku bersama ke dua putriku. Sementara
anak keduaku masih duduk di bangku SMA kelas satu. Namanya Puspita Safika atau
biasanya aku memanggil ia Ika. Sepulang sekolah, ia tidak seperti kebanyakan
teman-temannya Ika harus bekerja membantu aku dengan bekerja mencari kayu
bakar.
0 komentar Label: Menulis
PEDANG KARIMAH
Diposting oleh Digna OrwiantariKarya: Digna Orwiantari
Nada syahdu yang kau lantunkan
mengagungkan asma-Nya
Lisan bagaikan obat penenang
kalbu atas firman-Nya
Arah yang kau tuju demi menggapai
ridho-Nya
Mengejar kekuatan hakiki yang
tidak mudah lenyap oleh masa
Wahai muslimah, lihat di kanan dan kirimu
Lihat di depan dan belakangmu
Lihat di atas dan bawahmu
Berbagai sisi “dia” terus menggodamu
Membujukmu...dan merayumu
Namun, engkau hanya berpanutan pada satu
Satu... iman dalam hatimu
Wahai muslimah, lihat di kanan dan kirimu
Lihat di depan dan belakangmu
Lihat di atas dan bawahmu
Berbagai sisi “dia” terus menggodamu
Membujukmu...dan merayumu
Namun, engkau hanya berpanutan pada satu
Satu... iman dalam hatimu
Kekuatan ilmu yang kau tancapkan
dengan hikmah
Amarah yang kau bunuh dengan keberanian
Syahwat sang penjahat kau
taklukan dengan ‘iffah
Kau seimbangkan dalam keadilan
Wahai muslimah, siapkan pedang karimahmu
Asah dan tajamkan pedang itu
Hadang... busungkan pedangmu
Jangan tunduk pada kemegahan tradisi dan jaman
Jangan patuh pada kefanaan yang membuai
Menangkan dengan akhlaq karimah cerminan kalbu
Cahaya-cahaya pancaran keimanan
Atas nama takwa kepada-Nya
Wahai muslimah, siapkan pedang karimahmu
Asah dan tajamkan pedang itu
Hadang... busungkan pedangmu
Jangan tunduk pada kemegahan tradisi dan jaman
Jangan patuh pada kefanaan yang membuai
Menangkan dengan akhlaq karimah cerminan kalbu
Cahaya-cahaya pancaran keimanan
Atas nama takwa kepada-Nya
0 komentar Label: Menulis
Hidup itu Proses, Mati itu Final
Diposting oleh Digna Orwiantari
Oleh: Digna Orwiantari
Gadis kelahiran 11 Januari 1985 di
Cirebon, Jawa Barat itu bernama Sinta Ridwan. Sinta panggilan akrabnya terlahir
dari keluarga sederhana pasangan Bapak Djaja (Almarhum) dan Ibu Hermayanti. Ia
telah menyelesaikan S-1 di Bandung, tepatnya ia mengambil jurusan Sastra
Inggris STIBA-ABA Yapari. Setelahnya, Sinta meneruskan S-2 jurusan Filologi
Universitas Padjajaran yang juga beraa di Bandung. Kini ia sedang menempuh
pendidikan S-3 di jurusan dan universitas yang sama yaitu jurusan Filologi
Universitas Padjajaran.
Tahun 2005, pada bulan Februari, tak
pernah di sangka gadis ini di vonis oleh dokter setelah melewati serangkaian
pemeriksaan akhirnya dinyatakan bahwa Sinta menderita penyakit lupus. Ia harus
bolak-balik masuk rumah sakit, berburu dokter spesialis, dan mengonsumsi
berbagai macam obat kimia. Rasanya hidup gadis ini hanya sampai disini, ia
sangat terpukul dengan keadaannya sekarang. Sinar matahari yang dulu menerangi
hidupnya, kini berputar 180 derajat. Sakit yang luar biasa kini yang dirasakan
Sinta saat bersentuhan dengan sinar matahari. Akibat penyakit ini, uang banyak
yang telah dikeluarkan, bahkan habis untuk membeli obat-obatan, sehingga untuk
makan sehari-hari pun susah.
Tahun berikutnya pada bulan Mei 2006,
Sinta menyadari bahwa obat-obatan kimia tidak banyak membantu penyembuhannya,
namun ia mendapatkan obat yang paling mujarab yaitu perasaan bahagia. Ia
akhirnya memutuskan untuk tidak lagi mengonsumsi obat-obatan kimia tersebut,
dengan obat mujarabnya ia berusaha meyakinkan dirinya dan melupakan penyakitnya
sehingga ia mampu beraktivitas layaknya orang normal. Semangat sinta,
membuatnya kembali menekuni hobinya, yaitu membuat puisi. Pada tahun 2008
terbitlah kumpulan puisi karya Sinta Ridwan yang diberi judul “Secangkir Bintang”. Tidak hanya itu,
dengan semangat ingin berbagi pengalaman hidup kepada oranag lain, ia juga
menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Berteman dengan Kematian”, karena
menurutnya perjalanan hidup adalah proses dan kematian adalah final. Sinta
menegaskan untuk tidak takut pada kematian. Kematian itu tidak perlu ditakuti, terimalah
dengan senyum kebahagiaan, karena kematian adalah jodoh yang pasti akan datang
untuk mendampingi kita untuk melangkah menuju kehidupan yang baru yang
merupakan kehidupan kekal yakni di akhirat kelak.
Kelas Aksakun (Aksara Kuno) adalah media
kebahagiaan bagi Sinta untuk membantu orang lain dan berbagi pengetahuan.
Bermula pada tahun 2009, ia bersama teman-teman seniman yang termasuk penggemar
musik indie di Bandung mendirikan kelas Aksakun, serta mengajar dengan aksara
kuno yang kaya cerita dan informasi dari masa lalu yang menarik. Ketertarikan
dengan aksara kuno karena sesuai dengan bidang ilmu yang ia emban yakni
filologi. Menurutnya, banyak informasi di kehidupan masa lalu yang dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan masa kini, contohnya seperti informasi untuk
kepentingan tata ruang, tentang pengobatan tradisional, dan sebagainya.
Sinta prihatin terhadap kondisi
naskah-naskah kuno yang telah rusak karena tidak dipelihara dengan baik. Hal
ini ia dapatkan setelah menelusuri banyak perpustakaan dan museum di berbagai
daerah seperti Jogja, Solo, Bali, Sulawesi hingga Papua. Oleh karena itu, ia
ingin mendirikan museum digital tentang aksara kuno agar masyarakat dapat mudah
mengaksesnya melalui internet. Inilah
kebahagiaan Sinta, ia telah menemukan caranya melawan penyakit lupus yang
membuatnya tidak bersahabat lagi dengan sinar matahari. Gadis penggemar puisi
Chairil Anwar ini juga suka menulis puisi. Layaknya judul puisi idolanya
tersebut menginspirasi sosok gadis ini, Sinta Ridwan ingin hidup seribu tahun
lagi.
0 komentar Label: Menulis
Langganan:
Postingan (Atom)