Jumat, 06 November 2015

SAY NO TO KORUPSI !

“Kita Perangi Korupsi !!” mungkin semua sering mendengar kalimat-kalimat slogan seperti ini pada iklan tv, baliho, dan lain-lain. Ya, pada masa sekarang ini di Indonesia, khususnya pihak pemerintah memang lagi gencar-gencarnya membicarakan dan mengusut kasus korupsi yang dilakukan pihak-pihak tertentu sebagai pelaku tindakan kriminal ini. Dan baru-baru ini juga ada beberapa asumsi atau pendapat bahwa tindakan yang dilakukan oleh hukum negara adalah memberi hukuman mati sebagai hukuman terberat koruptor agar memiliki efek jera terhadap korupsi. Hal ini tentunya mengundang pro dan kontra dari masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa hukuman ini sangat baik diterapkan agar tidak ada lagi koruptor-koruptor di masa depan, tetapi disisi lain berpendapat hal ini merupakan pelanggaran terhadap HAM dan tidak sesuai dengan hukum di Indonesia. Ditinjau dari segi kejahatannya, saya rasa hukuman mati merupakan hukuman yang benar. Karena, korupsi merupakan tindakan kejahatan dengan cara membunuh orang lain secara tidak langsung. Terutama apabila kasusnya adalah korupsi yang dilakukan pejabat pemerintah yang kita ketahui memakan uang rakyat. Dan pejabat tersebut menggunakan uang rakyat sebagai penimbun kekayaan sendiri, dan berfoya-foya menggunakan uang yang bukan hak miliknya tersebut.
Disamping itu, kita lihat bahwa apabila koruptor diadili dengan hukuman mati, bagaimana nasib keluarganya, suami atau istrinya, terutama bagi anaknya. Tentu psikologi keluarga akan tertanggu dengan masalah tersebut. Tetapi, kembali lagi bahwa ketika ia melakukan kejahatan itu ia  harus bertanggung jawab akan tindakannya, termasuk pada keluarganya.

Lalu, bagaimana solusinya? Dalam diskusi bersama teman-teman saya, akhirnya kami sepakat bahwa tindakan yang mungkin dapat diterapkan dan dilakukan sekarang pada hukum di Indonesia adalah dengan memiskinkan koruptor atau penjatuhan mental bagi si koruptor dan tentunya dengan pelaksana hukum yang bersih dari KKN pula. Metode ini juga dirasa dapat meyakinkan bagi semua orang untuk tidak melakukan korupsi dan mengatakan “Tidak pada Korupsi”. Oleh karena itu, jangan melakukan hal yang tidak baik karena akan berdampak pada lingkungan disekitar kita. Ada pepatah mengatakan bahwa apabila kita menabur kebaikan maka kebaikan pula yang akan kita tuai, dan sebaliknya apabila kita menabur keburukan maka keburukan pula yang akan kita tuai.

0 komentar:

Digna Orwiantari © 2018 *Templates para Você*